Jurusan proteksi tanaman atau dikenal sebagai Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan termasuk salah satu jurusan yang kurang dikenal banyak orang. Padahal, selain materinya mudah dan menyenangkan, prospek kerja proteksi tanaman juga sangatlah menjanjikan.
Sejatinya, jurusan proteksi tanaman masuk dalam ranah IPA atau saintek. Walau begitu, materi yang dipelajari juga diturunkan dari jurusan pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Nah, bila kalian penasaran tentang jurusan satu ini, maka silakan cek informasi selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Jurusan Proteksi Tanaman?
Jurusan proteksi tanaman merupakan bidang studi yang mempelajari tentang pengendalian hama dan penyakit pada tanaman. Pada mahasiswa jurusan ini akan belajar terkait metode pengamanan hasil pertanian melalui langkah-langkah pengelolaan dan pengendalian hama dan penyakit pada suatu tanaman.
Fokus materi kuliah yang dipelajari dalam jurusan ini meliputi isu-isu pengelolaan hama. Tujuannya tidak hanya mencegah penyebaran hama dan penyakit pada tumbuhan saja, melainkan juga menjaga keseimbangan agroekosistem, konservasi lingkungan, serta manajemen sumber daya hayati.
Lulusan jurusan proteksi tanaman diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pengendalian hama secara baik dan benar. Nantinya, hal ini bisa diterapkan dalam dunia kerja baik sebagai petani atau di bidang pembuatan pestisida (insektisida, fungisida, bakterisida, rodentisida, dll.)
Bila kalian tertarik untuk masuk jurusan proteksi tanaman, maka setidaknya harus memiliki keahlian dan juga pengetahuan terkait:
- Pemahaman fitopatologi
- Kemampuan hafalan
- Pemahaman entomologi
- Kemampuan analisis
- Mampu memahami konsep
Apa yang Dipelajari Jurusan Proteksi Tanaman?
Mata kuliah yang dipelajari di jurusan proteksi tanaman sebagian besar berhubungan dengan metode pengendalian hama. Namun, ada juga beberapa materi lain yang masih dalam ruang lingkup pertanian seperti sosiologi pertanian, statistika pertanian dan biokimia.
Secara garis besar, ada dua konsentrasi bidang studi yang dapat dipilih oleh mahasiswa jurusan proteksi tanaman. Berikut rinciannya:
- Fitopatologi: bidang studi yang fokus mempelajari tentang penyakit-penyakit yang menyerangkan tanaman pertanian, perkebunan, atau perhutanan seperti cendawan dan bakteri.
- Entomologi: bidang studi yang fokus mempelajari tentang hama-hama yang menyerang tanaman pertanian, perkebunan, atau perhutanan seperti serangga, hewan pengerat, ataupun burung.
Jika dilihat secara keseluruhan, berikut daftar lengkap materi yang dipelajari di jurusan proteksi tanaman selama masa kuliah 4 tahun atau 8 semester:
- Pengelolaan hama
- Biometrika dalam proteksi tanaman
- Pengelolaan gulma
- Penyakit benih dan penyakit pasca panen
- Pestisida dalam proteksi tanaman
- Kebijakan perlindungan tanaman
- Patogen tumbuhan
- Manajemen usaha pertanian
- Sistem peramalan hama
- Klinik tanaman
- Identifikasi hama tanaman
- Pengelolaan hama dan penyakit tanaman
- Sosiologi pertanian
- Agroklimatologi
- Budidaya tanaman semusim
- Kesuburan dan kesehatan tanah
- Karantina pertanian
- Biokimia
- Statistika
Gelar Lulusan Jurusan Proteksi Tanaman
Program studi proteksi tanaman membutuhkan setidaknya 8 semester hingga maksimal 12 semester untuk menempuh seluruh studi yang ada.
Setelah menyelesaikan semua program studi yang ada dan dinyatakan lulus oleh pihak kampus, maka nantinya mereka akan diberi gelar Sarjana Pertanian (S.P.) atau Bachelor of Agricultural Science.
Di Indonesia, universitas atau perguruan tinggi yang menyediakan jurusan ini memang masih jarang, hanya institut yang fokus pada pertanian saja yang menyediakannya. Contohnya ialah:
- Institut Pertanian Bogor (IPB)
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Gajah Mada
- Universitas Sriwijaya
- Universitas Haluoleo
- Universitas Sam Ratulangi
- Universitas Syiah Kuala
- Universitas Lambung Mangkurat
- Universitas Jember
- Universitas Andalas
- Universitas Bengkulu
- Universitas Lampung
Untuk jenjang S2 nya sendiri cukup jarang perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakannya. Saat ini hanya berupa Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Sriwijaya. Materi yang dipelajari merupakan fokus dari materi sebelumnya seperti terkait Mikologi, Nematologi, Akarologi, Virologi, dan Ekologi serangga.
Sementara untuk jenjang S3, saat ini hanya IPB (Institut Pertanian Bogor) yang menyediakannya. Sebagai gantinya, kalian bisa memilih universitas di luar negeri seperti University of Wales Abrystwyth di Inggris, Hokkaido University di Jepang, Universität des Saarlandes Saarbrücken di Jerman, Universitas Ghent di Belgia, dan Gifu University di Jepang.
Prospek Kerja Jurusan Proteksi Tanaman + Estimasi Gajinya
Berikut beberapa prospek kerja jurusan proteksi tanaman beserta rincian estimasi gajinya yang perlu kalian ketahui:
1. Konsultan Perlindungan Tanaman
Di Indonesia, konsultan perlindungan tanaman memang kurang populer karena para petani hanya menggunakan metode mandiri secara turun-temurun untuk mengatasi hama dan penyakit pada tanaman mereka.
Namun, di luar negeri peran seorang konsultan perlindungan tanaman sangatlah dibutuhkan. Terutama untuk yang berhubungan dengan masalah varietas dan genetika tanaman karena banyak produsen benih serta petani yang membutuhkannya.
Jenis | Keterangan |
Profesi | Konsultan Perlindungan Tanaman |
Tugas | Melayani jasa konsultasi terkait perlindungan tanaman dari hama penyakit kepada para petani atau perusahaan pertanian. |
Persaingan kerja | Rendah |
Estimasi Gaji | Rp3 – 8 juta / bulan |
2. Peneliti Hama Penyakit Tanaman
Seperti yang kita tahu, dari tahun ke tahun penyakit maupun hama yang menyerang tanaman semakin bertambah dan semakin bervariasi.
Jika hal ini terus dibiarkan, tentu akan mengakibatkan kepunahan suatu varietas tanaman. Maka dari itu, penting sekali peran para peneliti hama penyakit tanaman untuk memproduksi varietas baru yang tahan penyakit.
Jenis | Keterangan |
Profesi | Peneliti Hama Penyakit Tanaman |
Tugas | Riset dan meneliti tentang hama dan penyakit beserta tingkat mutasinya. |
Persaingan kerja | Sedang |
Estimasi Gaji | Rp4 – 8 juta / bulan |
3. Penyuluh Pertanian Lapangan
PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) atau sering disebut field extension worker merupakan seseorang yang berprofesi untuk memberikan penyuluhan kepada kelompok tani.
Penyuluh Pertanian Lapangan berada di bawah perintah langsung dari Badan Pelaksana Penyuluhan pertanian Perikanan dan Kehutanan yang ada di kota dan kecamatan di setiap wilayah yang ada di Indonesia.
Jenis | Keterangan |
Profesi | Penyuluh Pertanian Lapangan |
Tugas | Memberikan penyuluhan kepada kelompok tani terkait hama dan penyakit pada tanaman. |
Persaingan kerja | Rendah |
Estimasi Gaji | Rp3 – 5 juta / bulan |
4. Tim Riset di Perusahaan Agrokimia
Perusahaan agrokimia merupakan perusahaan yang memproduksi pestisida untuk kebutuhan pengendalian hama penyakit pada tanaman.
Di antaranya ada fungisida, rodentisida, herbisida, insektisida, akarisida, bakterisida, molluskisida, alvisida, dan masih banyak lagi. Lulusan jurusan ini tentu paham terkait hal ini karena mereka sudah mempelajari materi biokimia selama kuliah.
Jenis | Keterangan |
Profesi | Tim Riset di Perusahaan Agrokimia |
Tugas | Melakukan riset sekaligus quality control terhadap produk pestisida yang dibuat oleh perusahaan agrokimia. |
Persaingan kerja | Sedang |
Estimasi Gaji | Rp4 – 8 juta / bulan |
5. Staf di Instansi Pemerintahan
Salah satu prospek kerja proteksi tanaman yang tidak boleh diabaikan ialah menjadi PNS di lembaga pemerintahan.
Beberapa instansi yang membutuhkan jurusan ini antara lain Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian, Kementrian Kehutanan, dan Perusahaan Umum Logistik.
Jenis | Keterangan |
Profesi | Staf di Instansi Pemerintahan |
Tugas | Melakukan tugas sesuai job dan peranannya masing-masing di suatu instansi pemerintahan. |
Persaingan kerja | Sedang – tinggi |
Estimasi Gaji | Rp3 – 10+ juta / bulan |
6. Perbankan
Terdengar keluar dari jalur akademik, namun begitulah realita di lapangan. Banyak sekali lulusan yang berasal dari fakultas peternakan, pertanian, perikanan bekerja di sektor pembiayaan keuangan, misal di Bank, Koperasi, Pegadaian, Leasing dsb. Banak posisi yang bisa dicoba, misal front office Customer Service Teller, jalur ODP (Office Development Program), Analyst Credit, Staff Marketing, Staff Reminder bagian penagihan, dll.
Jurusan Apa Saja yang Ada di Fakultas Pertanian?
Setiap universitas berbeda-beda, namun berikut ini program studi yang dibuka: Agribisnis, Agroteknologi, Jurusan Peternakan, Teknik Hasil Pertanian, Teknik Pertanian, Ilmu Tanah, Proteksi Tanaman, Jurusan Kehutanan, Manajemen Sumber Daya Lahan, Agronomi dan Holtikultura, Arsitektur Lansekap.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu kalian ketahui terkait prospek kerja proteksi tanaman. Semoga bermanfaat dan sampai bertemu lagi di artikel yang akan datang!